Page 16 - FULL_E-modul_REVISI_1
P. 16
9 Unit 1 : Perkembangan Teori Atom
Teori Atom Bohr
Niels Bohr adalah orang pertama yang menjelaskan secara kuantitatif
struktur atom hidrogen dan spektrumnya. Dia menggunakan konsep Planck
tentang kuantisasi energi. Meskipun teori ini bukan mekanika kuantum
modern, tetapi masih dapat digunakan untuk memperjelas banyak poin dalam
struktur atom dan spektra kimia. Model Bohr untuk atom hidrogen
didasarkan pada postulat-postulat berikut:
Gambar 1.12
Niels Bohr,
Peraih Nobel Fisika i) Elektron dalam atom hidrogen dapat bergerak mengelilingi inti dalam
1922
(Sumber : lintasan lingkaran dengan radius dan energi tetap. Lintasan-lintasan ini disebut
https://ahf.nuclearmuseu
m.org/ )
orbit, dengan dua jenis keadaan yakni statis dan tereksitasi.
ii) Energi dari elektron dalam orbit tidak berubah seiring waktu. Namun, saat terjadi penyerapan
energi, elektron akan berpindah dari keadaan statis dengan tingkat energi rendah ke keadaan statis
yang energinya lebih tinggi atau energi dipancarkan ketika elektron bergerak pada keadaan statis
dari tingkat energi tinggi ke rendah. Perubahan energi tidak terjadi secara kontinu.
Model atom Bohr diberikan pada Gambar 1.13.
Kulit N
Kulit M
Kulit L
Kulit K
Muatan Inti
Positif
Gambar 1.13 Model Atom Bohr
(Sumber : Byjus.com)
Dibanding dengan model atom Rutherford, model Bohr dapat menjelaskan kestabilan dan
spektrum garis atom hidrogen dan ion mirip hidrogen (misalnya, He , Li , Be , dan sebagainya).
2+
+
3+
Namun, model Bohr terlalu sederhana untuk menjelaskan poin-poin berikut ini:
• Model ini gagal menjelaskan detail-detail lebih halus (dua garis yang sangat rapat) dari
spektrum atom hidrogen yang diamati dengan menggunakan teknik spektroskopi yang
canggih.
• Model ini juga tidak dapat menjelaskan spektrum atom selain hidrogen, misalnya atom
helium yang hanya memiliki dua elektron.